Kasus 1
“Aku mencintaimu karena Allah”
Jika seorang ukhti fillah mengirim sms dengan kata-kata seperti di atas, bagaimana respon "mereka"? (karena yang nulis ikhwan, jadi maksud kata "mereka" disini = akhowat). Dengan cepat, jemari "mereka" akan memencet tombol-tombol di HP dan mengirim balasan:
“I love u too coz Allah”
atau
“Uhibbuki fillah aidhon”
atau
“Ana juga mencintaimu ukhti sayang, fillah...lillah...”
atau
"Ahabbakilladzi ahbabtani lahu"
Nah, gimana kalo Saudara (baca: ikhwan) kita yang menerima sms “4 kata ajaib” itu dari sang akhwat? Kemungkinan yang bakal terjadi:
Qoola ikhwan:
“Maksudnya apa neh?”
atau
“Salah kirim kali yah?”
atau
“Hey ukhti, ada apa ini?
Intinya, BINGUNG!
Atau mungkin ada ikhwan yang berani bales: “Ane juga mencintai anti, karena Allah..” (Whuaaa, paraaah!!)
Sama bingungnya dengan sms pertama, ikhwan lain menerima email yang bernada hampir sama (atau mungkin lebih ekstrim?)
Begini bunyinya:
“Akhi, selamatkan ana. Ana mohon, segera jemput ana.”
Kira-kira bagaimana ya raut muka si ikhwan bila menerima pesan semacam di atas? o_O'
Kasus 2
Seorang ikhwan dinonaktifkan dari struktur dakwah kampus oleh qiyadah dan MRnya. Bukan berarti berhenti berdakwah, tapi ia lebih difokuskan untuk membantu kepengurusan dari balik layar. Apa sebab? Ternyata, hal itu dilakukan untuk meminimalisir VMJ yang mewabah di kampusnya. Apakah ikhwan ini bermasalah? Tidak. Tapi bisa dibilang ikhwan inilah yang mengundang masalah.
Karena, tanpa ia sadari dan tanpa ia kehendaki, banyak akhowat yang simpati, jatuh hati dan mengungkapkan perasaannya padanya.
Akhirnya, diambillah kebijakan untuk menjauhkan si ikhwan dari segala macam bentuk kegiatan yang mengharuskan ia berinteraksi/berkoordinasi dengan akhwat manapun! Yah, si ikhwan memang diberi kelebihan oleh Allah swt. Baik dari sisi jamalihi, nasabihi, maalihi, dan yang terpenting dienihi (sholeh, aktivis dakwah tulen). But, yakinlah, no body’s perfect!
(Kebetulan ane kenal dengan ikhwannya, jadi sungguh, ane tidak mengada-ada. Yang jelas gak sekampus dengan ane)
Kasus 3
Suatu hari, seorang ikhwan curhat, mengungkapkan kegundahannya pada ane. Berikut percakapannya (telah lulus sensor dari redaksi SembilanPustaka!):
Ikhwan : “Akh, ane sedih banget”
Ane: “Kenapa?”
Ikhwan : “Jujur, ane mengagumi seorang akhwat. Bahkan ane ngafans sama dia. Wajar kan, Akh?”
Ane: “Hm...”, Baru mau milih diksi dan mikir bentar, si akhi dah keburu menyambar
Ikhwan : “Tapi, ane gak bener-bener cinta koq sama dia”
Ane: Ekpresi kaget. Mata melebar, mulut membundar. “Hah? Maksud antum gak bener-bener cinta?”
Ikhwan : “Dulu sih sempet cinta akh, tapi simpati aja (simpan dalem hati -pen). Bahkan sempet terpikir untuk mengajaknya ta’aruf”
Ane: Mata semakin melebar (bukan, lebih tepatnya, mau keluar). “Ta..tapi...Cuma sempat terpikir aja kan akh?”
Ikhwan : "Iya sih, karena tu akhwat dah keburu merit duluan sama orang lain”
Ane: fyuuuh...lega! sambil ngelus dada.
Ikhwan : “Makanya sekarang ane sedih banget Akh”
Ane: “Akhi, jodoh itu gak mungkin ketuker dan gak bakalan kehabisan stok.” (ciyeeeh, gaya! Tumben ane ngeluarin kata-kata (sok) bijak tentang perjodohan)
Ikhwan : Narik nafas dalam-dalam, tangan ditopangkan didagu, muka ditekuk, pandangan lurus ke depan, menerawang....
Ane: “Seharusnya antum bersyukur Akh. Allah masih menjaga antum dari cara-cara yang kurang berkah. Berarti, dia bukan yang terbaik buat antum.”
Ikhwan : melonjak seketika. Sadar dari lamunannya. “Iya Akh ya!” lalu menepuk bahu ane agak keras.
Ane: “Aduh!” kaget.
Ikhwan : "Kenapa ane harus sedih? Seharusnya ane bahagia dong! Karena ternyata ane gak jadi nembak dia duluan.
Karena....pasti ditolak! Dia kan dah VMJ ma tu ikhwan. Ya Allah... Alhamdulillah...” sambil mengusap wajahnya pake tangan.
Ane: “Hahh?” heran bin bingung binti garuk-garuk kepala. Nyengir onta, trus geleng-geleng kepala seraya berkata “Ikhwan yang aneh.... o_O' ”
-TAMAT-
Udah ah, kalo semua kasus diungkap, bakalan panjang nih tulisan, dan pembaca pasti bakalan bosan. ‘afwan... Huwaa.. AstaghfiruLLAH... ndak terasa sudah lewat waktu Ashar nih, memakmurkan masjid dulu yuk... ^o^
Semua kisah yang di tuliskan disini telah mendapat persetujuan dari yang bersangkutan v^_^
~o0o~ sembilanpustaka ~o0o~
0 komentar:
Post a Comment