Bolehkah Anak Menegur Orang Tua?

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM... Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, (CATATAN : JANGAN DIBACA PADA SAAT ADZAN DI MESJID SEDANG BERKUMANDANG)

(sembilanpustaka.info) Bolehkah Anak Menegur Orang Tua? YA ! sudah tentu boleh bahkan IYA-nya adalah satu usaha yang mulia termasuk dalam pekerjaan para Nabi a.s. Al-Quran di beberapa tempat mencatatkan teguran Nabi ALLAH Ibrahim a.s. kepada orang tuanya. ALLAH subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam al-Qur'an:

"Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim berkata kepada bapanya Aazar: Patutkah ayah menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan?" (QS. al-An'aam : 74)

Hanya saja, dalam menegur orang tua yang tidak menjalankan kewajiban mereka kepada ALLAH subhanahu wa ta'ala hendaklah kita melakukannya dengan bijaksana, agar teguran kita itu tidak melukai hati mereka. Menegur orang tua yang tidak melaksanakan kewajiban mereka adalah termasuk di dalam kerja-kerja dakwah. ALLAH subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam al-Qur'an:

"Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah kebijaksanaan dan contoh pengajaran yang baik dan berdialoglah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik" (QS. al-Nahl : 125)

Memberi teguran kepada orang tua dengan cara yang baik adalah penting agar hubungan seorang anak dengan kedua orang tuanya tidak sampai terputus. Di dalam al-Quran, ALLAH subhanahu wa ta'ala memerintahkan seorang anak agar berlaku baik terhadap orang tuanya:

"Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan). " (QS. Lukman : 14)

Perintah berbuat baik kepada dua orang tua, menjaga hati mereka dari terluka adalah suatu yang dipandang serius di dalam agama. Sehingga jika kedua orang tua yang tidak muslim bersungguh-sungguh menyeru anaknya supaya mensyirikkan ALLAh sekalipun al-Quran hanya mengarahkan kita agar tidak taat terhadap suruhan tersebut sebaliknya tetap bergaul dengan mereka dengan cara yang baik. ALLAH subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam al-Qur'an:

"Dan jika mereka berdua bersungguh-sungguh mendesakmu supaya engkau mempersekutukan Ku dengan sesuatu yang engkau yang engkau tidak mengetahui, maka janganlah engkau taat kepada mereka dan bergaullah dengan mereka di dunia dengan cara yang baik dan turutlah jalan orang-orang yang kembali kepadaKu (dengan tauhid dan amal-amal yang soleh). Kemudian kepada Akulah tempat kembali kamu semuanya, maka Aku akan menerangkan kepada kamu segala yang kamu telah kerjakan." (QS. Lukman : 15)

Demikianlah betapa al-Quran amat-amat menitik beratkan agar setiap orang berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Jika orang tua yang kafir mengajak anaknya untuk mensyirikkan ALLAH tetap disuruh anak tersebut berbuat baik kepada mereka. Maka orang tua muslim yang tidak menjalankan kewajipan tentulah lebih berhak dibuat baik oleh anaknya. Anaknya mesti memikirkan cara yang terbaik untuk menegur orang tuanya yang tidak menjalankan kewajipan agama agar hati mereka berdua tidak terluka.

KESIMPULAN: Memang benar seorang anak pada prinsipnya harus mentaati kedua orang tuanya. Tetapi persoalan taat ini terbatas pada persoalan yang bersifat mubah, tidak ada larangan dari Allah dan RasulNya. Sementara jika ada larangan dari Allah atau RasulNya, maka tidak diizinkan mentaatinya sebagaimana firman Allah,

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik" (QS. Luqman:15)

Mempergauli dengan baik di dalam ayat di atas maksudnya adalah bersikap hormat kepada mereka dalam pergaulan. Di antara wujud hormat seorang anak kepada orang tua adalah memegang amanah orang tua, mendahulukan orang tua ketika makan, mentaati perintah dan larangan orang tua, mengutamakan pendapat orang tua atas pendapatnya sendiri, bersikap sopan saat berbicara, dan lain-lain. Penghormatan kepada orang tua di sini tidak menutup kemungkinan memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap kebijakan orang tua, jika ia melihat ada sesuatu yang lebih baik. Tentu kita boleh saja memberikan pertimbangan, bukan untuk menggurui. Yang perlu diingat, dalam menyampaikan tentunya menjaga adab yang baik, penuh rasa hormat dan tawadlu . Tetapi jika kemudian orang tua memilih sesuai dengan pilihannya sendiri, kewajiban anak adalah mentaatinya. Memberi pertimbangan atau menasihati orang tua tidak sama seperti menasihati orang muda. Apalagi menegur, misalnya menegur untuk shalat. Cara yang digunakan mestilah sesuai supaya tidak menyinggung perasaan mereka.
Di sini ingin kami tambahkan, untuk memberi pertimbangan kepada orang tua kadang-kadang memerlukan bantuan dari orang yang dihormati oleh orang tua, baik karena kedudukan, atau usianya lebih tua. Untuk itu ada baiknya Anda memohon bantuan kepada mereka yang dihormati orang tua Anda untuk ikut serta memberikan masukan saran atau nasihat kepada orang tua Anda. Tetapi tentunya dengan menjaga agar orang ketiga ini tidak terlalu masuk ke dalam urusan orang tua, sekedar membuka wacana bagi orang tua saja. Atau jika mungkin diberikan bahan-bahan bacaan, persilakan orang tua untuk membaca bahan-bahan yang bermanfaat. Yang terakhir, selalu do akanlah orang tua Anda, semoga Allah memberikan hidayah kepadanya.

WaLLAHu a'lam bishawab, Wassalamu'alaikum warahmatuLLAHI wabarakatuh. sembilanpustaka
~o0o~ sembilanpustaka ~o0o~

Penulis : [RedaksiSembilan] ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Bolehkah Anak Menegur Orang Tua? ini dipublish oleh [RedaksiSembilan] pada hari . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 2 komentar: di postingan Bolehkah Anak Menegur Orang Tua?
 

2 komentar:

  1. lalu bagaimana menghadapi orang tua (ayah) yang suka memarahi dan membentak ibu? dan saya selaku anak tak memiliki keberanian untuk menegur karena ayah suka mengamuk? juga sangat kasihan melihat ibu,,, dalam hati saya membenci ayah,, saya hanya dapat mendoa kan semoga ayah mendapat hidayah dan ibu diberi kekuatan...

    ReplyDelete
  2. Mohon diberikan contoh kalimat untuk menegur orang tua yang suka membicarakan kejelekan orang lain, terimakasih...

    ReplyDelete