Pada suatu hari, seseorang didatangi oleh Malaikat Izrail yang bertugas mencabut nyawa.
Orang itu lalu bertanya, “Apakah kedatanganmu ini sebagai kunjungan biasa atau untuk mencabut nyawaku?”
“Malaikat Izrail menjawab, “Kunjungan biasa,”
Orang itu berkata lagi, “Demi persahabatan kita, jika dekat ajalku nanti kirimlah utusan untuk memberitahu aku.”
Malaikat Izrail menyetujui permintaan itu.
Tibalah saat Malaikat Izrail datang untuk mencabut nyawanya.
Orang itu kemudian berkata, “Bukankah belum pernah ada utusanmu yang datang kepadaku untuk memberitahukan perkaraku ini?”
Malaikat Izrail menjawab,
“Sudah… sudah pernah datang, bahkan beberapa kali,
Bukankah tulang punggungmu bungkuk padahal sebelumnya lurus.
Rambutmu memutih yang sebelumnya hitam.
Suaramu bergemetar sesudah dahulunya lantang.
Bahkan akhir-akhir ini kamu lemah sesudah dahulunya kamu kuat perkasa.
Penglihatanmu kabur sesudah dahulunya terang.
Kamu dahulu penuh harapan, tetapi akhir-akhir ini sering putus asa.
Aku telah mengirim demikian banyak utusan kepadamu padahal kamu hanya meminta satu utusan.
Oleh karena itu janganlah kamu menyalahkan aku.”
***
[1] Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah.” Nabi Saw lalu bersabda: “Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul.” (HR. Ath-Thabrani)
[2] Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian. (HR. Ad-Dailami)
[3] "Tiap-tiap umat mempunyai ajal, maka apabila telah datang ajalnya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula ) mempercepatnya. "(QS. Al-A'raf : 34)
0 komentar:
Post a Comment