Nana dan Bis Tingkat



Malam ini udara dingin sekali. Dua hari lagi hari sudah malam tahun baru. Nana yang sedang berdiri di halte, mengusap-usap telapak tangannya untuk mengusir dingin. Sayup-sayup terdengar suara gema adzan Isya' dari kejauhan. Nana menggerutu dalam hati, karena sang atasan memaksanya berangkat pada jam yang sangat tidak menyenangkan ini. Nana ditugaskan untuk mengantarkan sebuah paket ke sebuah gudang tua di ujung kota . Perjalanan ke sana memerlukan waktu sekitar setengah jam, dan satu-satunya jenis angkutan umum yang tersedia adalah bis bertingkat yang sudah tua dan jalannya lambat.

Setelah menunggu lama, akhirnya bis itu muncul. Nana pun naik. Hanya ada beberapa penumpang saja yang terlihat. Nana terus melangkah menuju tangga karena dia memutuskan untuk duduk di tingkat atas saja. Tetapi langkahnya dihentikan oleh seorang nenek keriput yang duduk di dekat tangga.
Nenek itu berkata,"Jangan naik ke atas, nak. Di atas berbahaya."
Nana terkejut. Dia pernah mendengar kisah-kisah menyeramkan tentang bis bertingkat seperti yang pernah diceritakan teman-temannya. Karena merasa ngeri, Nana pun mengurungkan niatnya untuk naik ke atas. Setelah memilih sebuah bangku yang agak jauh, Nana duduk sambil membayangkan hal-hal yang mengerikan yang mungkin terjadi.

Perjalanan 30 menit yang menegangkan itu pun akhirnya dapat dilalui. Nana telah sampai di tempat tujuannya, ketika bis bertingkat itu berhenti di sebuah halte. Nana turun sambil menarik nafas lega, sementara bis itu kembali melanjutkan perjalanannya.

---

Keesokan malamnya, satu malam sebelum tahun baru, Nana kembali ditugaskan sang atasan untuk mengantarkan sebuah paket lagi ke gudang yang sama. Nana pun kembali berangkat menuju halte. Bis yang sama dengan bis yang kemarin muncul lagi. Nana naik. Penumpang bis yang terlihat hanya beberapa orang saja. Nana lalu berjalan menuju tangga. Tetapi di sana Nana kembali dihentikan oleh seorang nenek keriput yang duduk di dekat tangga. Nenek yang sama dengan yang kemarin.

Nenek itu berkata,"Jangan naik ke atas, nak. Di atas berbahaya.".
Nana teringat dengan pengalamannya kemarin. Ia merasa takut dan memilih untuk duduk di sebuah bangku yang agak jauh dari tangga. Setelah 30 menit, bis bertingkat itu akhirnya berhenti di halte tempat tujuan Nana. Nana turun dengan perasaan lega. Dan bis itu pun melanjutkan perjalanan kembali.

---

Keesokan harinya, tepat pada malam tahun baru, Nana kembali diberi tugas oleh sang atasan untuk mengantarkan sebuah paket lagi ke gudang yang sama dengan sebelumnya. Nana menunggu bis di halte sambil melihat ke sekelillingnya. Suasana kota terlihat meriah. Gemerlap kembang api tampak cerah menghiasi langit dan hiasan berwarna warni menghiasi sudut-sudut jalan. Ketika bis bertingkat yang ditunggunya datang, Nana naik. Bis itu adalah bis yang sama dengan yang kemarin. Nana melihat ke arah bangku di dekat tangga, dan benar saja, nenek yang sama dengan yang kemarin terlihat duduk di situ. Nana lalu mendekati nenek keriput itu. Sebelum nenek itu berkata apa-apa, Nana mendahuluinya, "Nek, apapun yang akan Nenek katakan, saya tetap akan naik dan duduk di atas. Malam ini adalah malam Tahun Baru dan suasana kota begitu meriahnya, saya tidak takut akan sesuatupun." .

Tanpa menunggu jawaban apa-apa dari nenek tua itu, Nana lalu naik ke atas. Tidak ada penumpang satu orang pun di atas. Nana memilih untuk duduk di dekat jendela, dan menunggu dengan perasaan tegang. Tetapi hingga 30 menit berlalu, tidak terjadi apa-apa. Akhirnya Nana sampai di tempat tujuan, dan bis itu berhenti di sebuah halte. Nana turun dari tingkat atas dan mencari si nenek keriput di dekat tangga.

Setelah bertemu, lalu Nana bertanya, "Nek, kenapa sih, Nenek melarang penumpang untuk naik ke atas? Saya sudah mencoba sendiri, ternyata di atas tidak ada apa-apa yang membahayakan. Sebenarnya ada apa sih, nek?".

Sambil menunjukkan jarinya ke atas, nenek keriput itu menjawab, "Di atas berbahaya, nak. Tidak ada supirnya.". ...

Diee....nk... v^^

Penulis : [RedaksiSembilan] ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Nana dan Bis Tingkat ini dipublish oleh [RedaksiSembilan] pada hari . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Nana dan Bis Tingkat
 

0 komentar:

Post a Comment