
Dapat dilakukan dengan cara mengenalkan suasana Ramadhan seperti, ajak ketika seluruh keluarga bangun sahur, ajak makan sahur bersama. Kemudian biarkan ia melihat suasana khusyu’ sepanjang siang berpuasa, ibu bisa menceritakan kenapa kita tidak makan dan minum saat itu. Akhirnya, di sore harinya si kecilpun bisa menangkap moment-moment suka cita serta kebahagiaan anggota keluarga saat-saat berbuka puasa. Pengalaman-pengalaman itu akan sangat memberikan pengaruh besar. O ya Jangan lupa ajak juga ke masjid saat waktunya sholat tarawih.
2. Setelah mental psikologis terbangun, mulailah tahapan puasa disesuaikan dengan tahapan umur dan tahapan latihan.
Misal , bila si kecil masih berumur 4 tahun, cukup 4 jam sehari lalu beberapa hari kedepan tambah menjadi 5 jam sehari dan seterusnya sesuai kemampuan si kecil, namanya juga latihan.
3. Yakinkan, bahwa si kecil berpuasa pada saat kondisi sehat.
Cukupkan asupan gizi dan vitamin untuk si kecil (Tapi ingat jangan memberikan supplement menambah nafsu makan ketika berpuasa)
4. Banyak minum air putih ketika sahur (secukupnya, tidak berlebih-lebihan)
5. Tidak banyak melakukan aktivitas yang menghabiskan energi
Ajak si kecil mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat (yang tidak menguras energi) seperti cerita kisah-kisah Rasul atau teladan RAMADHAN sehingga secara tidak langsung bisa mengalihkan perhatian dari keinginan berbuka. Namun jika si kecil nampak keringat dingin dan lemas serta muntah-muntah jangan paksakan untuk melanjutkan berpuasa.
6. Bangun suasana keluarga yang kompak
(termasuk dengan asisten-asisten rumah tangga anda alias mas supir dan mbak baby sitter/tukang masak) sehingga tiap anggota keluarga benar-benar menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan khusyu’ dan syahdu.
Tidak sulit bukan? Yuk, kita praktekkan ya..
Sungguh luar biasa ibadah puasa ini. Dan berbahagialah orang-orang yang selalu merindukan untuk bertemu dengan Bulan Ramadhan.
Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat." Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)
~o0o~ 9Pustaka ~o0o~
0 komentar:
Post a Comment