Ya Rabb, Sudah sempurnakah Birrul Walidainku

Maha Suci ALLAH yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani, Maha Mengetahui segala yang terbaik buat hambaNYA. DariNYA kita didatangkan, kepadaNYA jua kita dipulangkan. Sesungguhnya seorang insan itu adalah sebaik baik ciptaan ALLAH. Dikaruniakan akal dan pikiran yang indah sebagai menyempurnakan ciptaanNYA untuk kita, hambaNYA yang begitu kerdil dan naïf. Maha Suci ALLAH yang lebih mengetahui apakah kedukaaan dan kekecewaan itu adalah kifarah atas kekhilafan kita dimasa lalu maupun didatangkan ujian yang bermacam itu demi untuk meningkatkan cinta kita padaNYA. SubhanALLAH. Begitu tertib dan cantik takdir yang diberikan ALLAH buat setiap hambaNYA.

Dianugerahkan rasa cinta, kasih sayang, dan rindu untuk mengharmonikan ummah adam dan hawa. Lantaran suburnya rasa yang tiga ini dalam diri seorang insan maka naluri yang tertanam subur dalam kalbu itu kian bercambah, lantas menyatukan dua hati. Maka lahirlah pohonan rindang subur yang dinamakan keluarga yang mana akhirnya menjadi teduhan generasi takwa, cahaya mata yang lahir hasil kasih sayang yang subur dengan iman membaja pada yang ESA.

Panggil saja daku dengan nama Ubay, baru 23 tahun mengecap nikmat kehidupan dimuka bumi indah ini. Daku berbangga karena lahir menjadi anakanda tercinta ayahnda dan ibunda. Sejak Lahirnya daku kedunia maka tidak pernah sedetik pun aku jauh dari curahan kasih sayang dan belaian istimewa daripada keduanya. Maha Suci ALLAH yang telah menganugerahkan daku ayah dan bunda yang begitu sabar mendidik daku dan saudaraku serta mengasuh daku dengan bekalan ilmu duniawi juga ilmu untuk ku bawa apabila bertemu denganNYA kelak. Jutaan syukur ku titipkan padamu ya ALLAH diatas karunia rasa bahagia dan tenang daku, berlindung didalam rumahku yang sangat bererti buatku itu. Beralihnya usia, maka semakin jauh kakiku melangkah. Maka sejauh itulah jua daku temui berbagai ragam insan yang seringkali menduga kekuatanku padaMU ya ALLAH. Daku Ubay yang lemah dan seringkali diriku ini rapuh di hati yang tidak gentar menahan ujian yang begitu indah kau aturkan. Ya ALLAH, aku syukuri nikmatmu menganugerahkan daku akal yang telah membawaku kesini, ke menara gading impian ayah dan bunda. Berkat doa keduanya yang sering meniupkan semangat dan menitipkan ketabahan maka daku bersyukur karena menggembirakan keduanya. Daku Ubay dari keluarga yang sederhana namun bagiku kaya dengan ‘isi’ yang telah mencorakkan watak dan peribadiku kini. Maha Suci ALLAH, hanya diriMU yang mengetahui sebaik baik dan seburuk buruk kejadian itu.

SubhanALLAH.

Ya ALLAH, kini raut wajah ayah dan bundaku dipenuhi kedut-kedut indah yang begitu tenang. Raut wajah tua keduanya sering menjadi kekuatanku yang jauh disini, dibumi perjuangan ini demi menuntut ilmu. Ayah pernah berkata kala aku mengucup pipinya untuk pulang kesini ‘ adik, diusia sebeginilah wafatnya RasuluLLAH. Maka dengan itu ayah ingin adik sentiasa tabah dan menjadi seorang muslim yang berhaluan diri. Jangan sia-siakan hidupmu yang indah’. Lantas airmata ku berderai ke bumi. Ku kecup pipi dan dahinya bersama hati yang tidak terkata, berbagai rasa yang tidak dapat kugambarkan disini. Ya ALLAH, andainya ajal ingin menjemput ayah bundaku, kau berilah peluang untukku berada disisi mereka. Ambillah mereka dengan tenang, beri peluang untukku menjaga dan membelai masa sakit mereka dengan penuh kasih sayang supaya dapat aku mengurangkan kesakitan saat ajal itu tiba. Aku juga bermohon semoga diampunkan dosa atas keduanya. Dan, andai kiranya telah tertulis bahawa aku yang terlebih dahulu pulang kepangkuanMU, maka kau lindungilah keduanya. Ampunkan dosa-dosaku andai pernah mengguris luka dihati mereka. Ya ALLAH, maha suci tuhan yang mengatur ajal dan maut insan. Sesungguhnya aku Annisa yang merindui syurgaMU nan indah. Kuatkan hatiku, karuniakan ketabahan berpanjangan agar dapat ku lalui masa hadapanku ini dengan ridha dan istiqamah. SubhanALLAH. WalhamdulILLAH. WalaailahaillALLAH. ALLAHuakbar.

~oOo~ SembilanPustaka ~oOo~

Penulis : [RedaksiSembilan] ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Ya Rabb, Sudah sempurnakah Birrul Walidainku ini dipublish oleh [RedaksiSembilan] pada hari . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Ya Rabb, Sudah sempurnakah Birrul Walidainku
 

0 komentar:

Post a Comment