Bersikap Kritis Terhadap Media Elektronik

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM... Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, (CATATAN : JANGAN DIBACA PADA SAAT ADZAN DI MESJID SEDANG BERKUMANDANG)

"Aku beri satu permintaan... Monggo..."
...
...
...
"J#ngk#ik...!!!"
"OK...!!!" *cling....*

Sketsa singkat di atas rasanya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Hampir tiap hari, tiap jam, atau bahkan tiap menit dapat kita lihat di layar tv ataupun kita dengarkan dari radio. Betul sekali, iklan dari salah satu produk rokok ini tampaknya sudah menyebar di mana-mana. Mungkin karena masih terbawa pengaruh iklan pendahulunya (yang disebutkan akan mengabulkan tiga permintaan) secara tidak langsung, iklan ini sudah mendapatkan tempat di hati para penonton, karena adegannya yang sekilas terlihat jenaka.

IRONIS
Ya, secara tidak langsung mungkin itulah satu-satunya nilai yang sebenarnya pantas untuk diberikan kepada iklan di atas. Memang disadari, tujuan utama dari iklan adalah untuk menarik perhatian sebanyak-banyaknya dari penonton, agar produk tersebut bisa laku terjual banyak. Akan tetapi tanpa disadari, ataukah memang sudah diabaikan oleh banyak tim kreatif publisher iklan, bahwa iklan seringkali bagaikan pedang bermata dua.

Bisa dimaklumi, bahwa makna yang sebenarnya di kenakan pada iklan tersebut adalah makna sebenarnya (makna harfiah : nama seekor hewan dari kelas serangga). Akan tetapi, kita sama-sama tahu bagaimana makna lain dari kata ambigu tersebut. Ya, tepat sekali dengan bayangan yang baru saja terlintas di pikiran anda. Untuk yang tinggal/ berdomisili di Surabaya tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata ini. Mulai di jalanan, supir angkot, tukang becak, ataupun gerombolan lainnya di sekitar terminal. Miris rasanya mendengar anak kecil menirukan iklan ini tetapi dengan meneriakkan ke arah temannya.

Tadi pagi, sebelum memulai aktifitas rutin harian, sebelum memulai aktifitas saya melihat sebuah tayangan musiktainment yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta dengan bintang tamu W#LI band. Beberapa waktu yang lalu band ini juga pernah mengisi acara tersebut dan membawakan lagu dengan judul Emang Dasar,,dan saya mendengar bagian lirik yang seharusnya tidak dikonsumsi secara umum untuk masyarakat luas, bisa dibilang lirik-nya sangat tidak mendidik..
Bagian lirik yang saya ingat itu adalah : Emang dasar, Emang dasar, Eh dasar kamu #a#ingan,,

Tadi pagi band ini kembali membawakan lagu ini, dan di sensor oleh pihak stasiun televisi yang bersangkutan,, saya bisa sedikit tersenyum,,tetapi dari perbincangan antara presenter dan personel band, disebutkan bahwa lagu ini dibuat video clip,,saya berharap pendengaran saya salah,, dan beberapa bulan kemudian memang video klip tersebur sudah mengudara dengan penghilangan satu kata tersebut diatas.

Lagu ini dipasarkan secara nasional,,dan sekali saya pernah mendengar di bus dinyanyikan oleh seniman jalanan, saya khawatir banyak anak anak kecil yang daya ingatnya masih sangat kuat,,mudah meniru,,menjadikan lagu ini sebagai salah satu hapalan mereka,,

Untuk lagu dari luar negeri, musik dengan genre punk rock atau mungkin rap, seringkali menggunakan kata kata makian, tetapi itu setidaknya dengan bahasa Inggris, dengan pengucapan yang cepat dan tidak semua anak kecil dapat mengikutinya,,atau menyukai genre musiknya,,
Tetapi band ini membuat lagunya dengan bahasa Ibu, Bahasa Indonesia, bahasa yang notabene setiap hari didengar melalui pembicaraan orang tuanya, televisi, ataupun teman sepermainan,,

Memang di negeri Indonesia tercinta ini semakin mengandung kontroversi,,semakin mengundang pembahasan,,maka akan semakin naik popularitasnya,,tapi dengan mengorbankan generasi muda,,sepertinya itu tidak sebanding,,

Saya hanya bisa berharap dengan adanya beberapa kejadian di atas, para seniman, pihak produser atau piha terkait lainnya bisa selektif untuk memasarkan hasil kreatifnya,,

WaLLAHu a'lam bishawab, Wassalamu'alaikum warahmatuLLAHI wabarakatuh. sembilanpustaka
~o0o~ sembilanpustaka ~o0o~

Penulis : [RedaksiSembilan] ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Bersikap Kritis Terhadap Media Elektronik ini dipublish oleh [RedaksiSembilan] pada hari . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Bersikap Kritis Terhadap Media Elektronik
 

0 komentar:

Post a Comment