Pacaran? Tunggu yang pasti HALAL saja...

Satu pertanyaan yang sering dilontarkan oleh teman-teman wanita Zahra. Apa yang menjadi ketetapan hati Zahra yang satu ini rupanya menarik perhatian teman-temannya, Zahra belum juga punya pacar. Menurut hitungan umur Zahra sudah lebih dari sweet seventeen. Hampir semua teman-teman seumuran Zahra sudah memiliki pacar, yang banyak diantara mereka mengatakan pacaran itu indah bangat , serasa dunia milik berdua (wiiihhh..!! emang yang lain ngontrak dimana... :P). Diantara teman-teman Zahra pun ada yang memakai jilbab (jilbab gaul, versi masa kini) dan sudah memiliki pacar.

Meraka juga terheran-heran, karena menurut mereka Zahra termasuk gadis yang cantik dan manis diantara mereka. Aura kecantikan Zahra begitu memikat mereka, padahal Zahra masih menggunakan hijab (pakaian longgar yang menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan). Pernah suatu saat teman-teman wanita Zahra datang ke rumah Zahra untuk mengerjakan tugas kelompok. Kebetulan waktu itu Zahra hendak menunaikan sholat Dzuhur, karena semua teman-temanya Zahra adalah wanita. Zahra tidak merasa khawatir munculnya fitnah saat dia membuka hijabnya untuk keperluan wudlu, sehingga nampaklah rambut indah Zahra serta leher Zahra. Saat itu teman-teman wanita Zahra melihat Zahra tidak memakai penutup kepala dan rambut serta lehernya kelihatan, mereka semua terpana bahkan salah seorang berteriak histeris, "Wooww zahra, kamu cantik sekali..! Subhanallah..."
Zahra tersenyum mendengar teriakan keterpesonaan teman-temannya itu. Salah satu temannya berkata “Zahra, kamu tidak kalah sama pemain sinetron yang cantik itu, itu loh si Bella..?!”.
Zahra membalas “si Bella siapa ya..?”.
Salah satu temannya heran, “Aduh Zahra, kamu tidak tahu si bella , semua orang juga tahu lagi, dia pemain sinetron yang lagi naik daun loh”.
“Maaf Zahra jarang nonton sinetron”, balas Zahra.
Salah seorang dari mereka bercanda sambil menyindir, “Makanya Zahra, jangan baca buku agama terus dong, bosan tau, sekali-kali nonton sinetron kek, ke pub kek, nongkrong malam mingguan kek sama kita-kita, kan biar gaul gitu, kan malu nanti gak dibilang gaul , masak si Bella aja kagak kenal”.
Zahra hanya bisa tersenyum sedih dan dalam hatinya berkata, “Ya Allah berilah petunjuk kepada teman-temanku ini”.

Bukannya Zahra tidak pernah memberikan nasehat kepada mereka, bahkan sering. Namun mereka hanya tersenyum masam saja seolah menganggap remeh nasehat dari Zahra. Bahkan setelah diberi nasehat bukannya berterimakasih tetapi malah dibuat candaan. “Iya bu ustadzah”, kata seorang temannya saat itu (Astaghfirulloh...). Bahkan yang lebih parahnya lagi, pernah suatu hari lagi ada seorang teman yang menganjurkan Zahra untuk membuka hijabnya dan menganjurkan berpakaian gaul, seperti mereka. Alasan mereka sih agar semua pria bisa melihat pesona kecantikan wajah Zahra dan keseksian tubuh Zahra (naudzubillahi mindzalik). “Eh Zahra, kita-kita kan tau kamu itu cantik, full cantik, kalau boleh usul ni , itu jilbab dibuka saja. Berpakain kayak kita-kita gitu lo. Aku yakin para pria tampan dan ganteng akan datang ke Zahra, untuk mendapatkan cinta Zahra, kita-kita sebagai teman ikut bangga loh, barangkali aja kita-kita dapat cipratan pria ganteng sisa-sisa dari Zahra (sambil tertawa genit) ..”. Begitu kata salah seorang teman sekolah Zahra. Tentu saja Zahra yang tahu hukum bertabbaruj langsung menolak dengan keras usulan itu.

Dalam kesendiriannya Zahra tak pernah lelah untuk berdoa, agar Allah menunjuki atau memberi hidayah teman-temannya. Zahra pernah dengar dari seorang temannya yang berpendapat. “Zahra kamu kan tahu aku ini pake jilbab juga, yah walau pun beda-beda dikit sih bentuknya sama yang kamu pakai, tapi toh aku pacaran juga, kan tidak ada salahnya punya pacar asalkan kita bisa menjaga diri kita”. Begitu kata pendapat temannya.

Apakah dia tidak tahu bahwa islam sangat perhatian tentang menjaga hati. Islam tidak mengekang cinta seseorang karena itu sudah fitrah manusia berlainan jenis. Tetapi islam menganjurkan untuk mengikuti aturan yang ada. Aturan dari yang menciptakan cinta itu yaitu Allah. Mungkin pendapat temannya Zahra itu benar bahwa mereka tidak melakukan apa-apa dan bisa jaga diri. Ok-lah anggap saja mereka tidak melakukan hubungan badan seperti suami isteri. Tetapi berkali-kali Zahra menjelaskan ke teman-temannya bahwa zina itu bukan hanya hubungan badan diluar nikah tapi ada beberapa zina selain itu.

Kemudian Zahra teringat bunyi hadist:
“Ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, akan diperolehnya hal itu, tidak bisa tidak. Kedua mata itu berzina, zinanya dengan memandang. Kedua telinga itu berzina, zinanya dengan mendengarkan. Lisan itu berzina, zinanya dengan berbicara. Tangan itu berzina, zinanya dengan memegang. Kaki itu berzina, zinanya dengan melangkah. Sementara itu, hati berkeinginan dan beranganangan sedangkan kemaluan yang membenarkan itu semua atau mendustakannya.” (HR. Muslim: 2657, alBukhori: 6243).


Zahra pernah membaca kitab dari imam An Nawawi tentang penjelasan hadis diatas bahwasanya :
“Pada anak Adam itu ditetapkan bagiannya dari zina. Di antara mereka ada yang melakukan zina secara hakiki dengan memasukkan farji (kemaluan)nya ke dalam farji yang haram. Ada yang zinanya secara majazi (kiasan) dengan memandang wanita yang haram, mendengar perbuatan zina dan perkara yang mengantarkan kepada zina, atau dengan sentuhan tangan di mana tangannya meraba wanita yang bukan mahromnya atau menciumnya, atau kakinya melangkah untuk menuju ke tempat berzina, atau melihat zina, atau menyentuh wanita yang bukan mahromnya, atau melakukan pembicaraan yang haram dengan wanita yang bukan mahromnya dan semisalnya, atau ia memikirkan dalam hatinya. Semuanya ini termasuk zina secara majazi.” (Syarah Shohih Muslim: 16/156157).


Sambil bergumam dalam hati Zahra hampir dapat memastikan bahwa adakah di antara mereka tatkala berpacaran dapat menjaga pandangan mata mereka dari melihat yang haram sedangkan memandang wanita ajnabiyyah (bukan mahrom) atau laki-laki ajnabi (bukan mahrom) termasuk perbuatan yang diharamkan?!.

Salah seorang teman Zahra berkata bahwa mereka berpacaran untuk proses pengenalan sebalum menuju ke pernikahan . Mereka berpendapat, “Bagaimana mungkin kita menikah tanpa pacaran terlebih dahulu tanpa mengenal masing-masing karekternya masing-masing. Gak mungkin dong ah”. Betul islam juga menganjurkan untuk mengenal pasangannya masing-masing tetapi bukan dengan cara berpacaran. Zahra juga teringat akan hadits nabi berikut ini,
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat (bedua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga di antara mereka adalah setan" (HR. Ahmad).


Zahra teringat akan kisah seorang sahabat yang datang kepada Rasul. Sahabat ini datang kepada Rasul untuk menyampaikan niatnya bahwa dia ingin menikah. Kemudian Rasululloh bertanya : “Bagus , tapi apakah kamu sudah mengenali calon mu itu..?”. Kemudian si sahabat rasul ini menjawab : “Belum ya Rasul..”. Selanjutnya rasul menyuruh dia agar terlebih dahulu mengenalinya. Artinya kita diwajibkan untuk mengenal pasangan kita terlebih dahulu (ta'aruf) tapi bukan dengan pacaran melainkan dengan aturan yang ada.

Kemudian Zahra juga teringat akan hadis berikut,
“Sekalikali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahromnya.” (H.R. alBukhori: 1862, Muslim: 1338).


Pada dasarnya kita mengenal wanita yang ingin kita nikahi itu bisa melalui (dengan ditemani) mahromnya wanita tersebut. Jadi bukan hanya berdua-duaan. Jika misalnya kita ingin meneliti akhlak si wanita tersebut tanpa sepengetahuannya kita boleh mengutus seseorang untuk menelitinya. Misalnya dengan temannya si mahrom wanita tersebut. Atau bisa juga memanfaatkan teknologi yang lagi ngetrend sekarang. Tukar biodatanya masing-masing via email. Juga bisa juga lewat chatting tetapi perlu diingat juga chatting disini bukan tidak ada batasnya. Dilarang chatting bebas artinya harus dalam rambu-rambu yang dibenarkan. Tidak boleh ada kata-kata maksiat atau yang lagi ngetren sekarang dengan menggunakan kata cinta-cintaan, sayang-sayangan dan sejenis itu. Chatting disini dilakukan semata-mata untuk mengenal si wanita tersebut. Saling tukar menukar informasi yang berguna ke proses penganalan tersebut dan tidak mengarah kepada maksiat juga tidak melalaikan serta mengotori hati.

Zahra juga tidak mau menyalahkan sepenuhnya persepsi atau pandangan dari teman-temannya itu. Zahra sadar, bahwa yang mempengaruhi mereka adalah media-media ala barat, juga pergaulan ala barat yang banyak digemari sekarang ini. Dianggap menjadi trend, bahkan ironisnya menjadi tolok ukur pergaulan seseorang. Zahra menyadari bahwa acara-acara televisi sekarang mulai dari lagu-lagunya , film-filmnya sampai sinetron-sinetronnya kebanyakan menyajikan cinta berlainan jenis. Dan cinta itu diwujudkan dengan pacaran dan mereka terjebak dalam lingkaran setan pergaulan seperti itu.

Zahra dalam setiap akhir sholatnya hanya bisa berdoa,
“ Ya Rabb, berilah hidayah kepada teman-teman hamba agar bisa merasakan, menikmati indahnya hasil menjaga hati, indahnya menjaga bagian tubuh ini dari hal-hal yang Engkau larang. Tangan ini hanya untuk dijalanMu, Mata ini hanya untuk melihat yang tidak Engkau larang dan segala anggota tubuh ini adalah amanah dariMu, yang engkau perintahkan untuk digunakan dijalanMu. Ya Allah, berilah kenikmatan dan keinginan yang luar biasa, bagi hambaMu ini, dan teman-teman hambaMu ini untuk selalu berada dijalanMu, dan berilah kebencian yang luar biasa bagi hambaMu ini dan teman-teman hamba dari hal-hal yang Engkau larang. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Penyayang bagi hambaMU yang ikhlas memohon kepadaMu amin Yaa Allah”.


Seraya meneteskan air mata, begitulah doa singkat yang selalu di lafadzkan oleh Zahra dalam setiap akhir sholatnya, dan dalam kesendiriaannya, hanya berdua dengan Rabb-nya dihabiskannya sisa sepertiga malam.

sembilanpustaka

~o0o~ sembilanpustaka ~o0o~

Penulis : [RedaksiSembilan] ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Pacaran? Tunggu yang pasti HALAL saja... ini dipublish oleh [RedaksiSembilan] pada hari . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 2 komentar: di postingan Pacaran? Tunggu yang pasti HALAL saja...
 

2 komentar:

  1. piye ki- koq gak di fb sajja_

    gmn kbr Antum?

    ReplyDelete
  2. @Anonymous : Na'am, biar ndak pada bosen. gantian yang disini yang di ramaikan.. AlhamduliLLAH ana bi khoir. Afwan, ini siapa ya? dari tulisannya sih, mas Vian kah? :)

    ReplyDelete